Minggu, 26 Februari 2017

Sudah lama sekali tdk muncul didunia blogger.
Dari zaman hape samsung champ duos sampai zaman makai hape redmi note 2,
Dari zaman pacaran mode anak alay sampai zaman udah punya suami..
Hahaha..
Apa yaaa?
Aku juga bingung mau bercerita dari mana. Hanya saja tertarik kepengen cerita tentang hidup aku yg sangat menakjubkan ini hehe..
Sudah banyak berubah pastinya.
Tapi tdk tahu sdh berubah menjadi baik atau bahkan sebaliknya :')
Ok, aku mau cerita tentang pertemuan indah antara aku dan suamiku. Mungkin nanti dipost berikutnya (InsyaAllah) kalo rajin 😄😄
Bye, gd nite ✋😁

Jumat, 31 Juli 2015

Jodoh Adalah Cerminan Diri



Kisah ini diambil dari drama disebuah acara stasiun televisi.

            Mobilku melaju menyusuri kota Banjarbaru yang masih rindang. Teman-teman pengusaha yang kuhubungi tidak dapat banyak memberikan harapan untuk perusahaanku. Aku memerlukan investor yang mempunyai modal banyak untuk menambah modal dan sumber daya manusia diperusahaan yang berusaha kubangun dari nol. Aku kira dengan faktor Indonesia memiliki penduduk yang besar (merupakan aset tenaga kerja dan pasar bagi produk yang dihasilkan) dan kekayaan alam yang banyak, dapat memudahkanku menemukan banyak investor, ternyata tidak semudah itu…

Sabtu, 18 Januari 2014

Maaf Jelek, Tapi Ini Isi Hati :"))



Barusan abis nonton rekaman video drumband waktu di MANDA. Rasanya pengen banget ngulang masa-masa itu. Masa itu adalah masa terindah. Ekskul drumband adalah bumbu penyedap dimasa SMAku. Penghilang stress saat bisa memainkan alat-alat music itu bersamaan dengan teman-teman. Bisa belajar bersama dengan teman-teman, bercanda bersama dengan pelatih, serta dihukum bersama saat melakukan kesalahan. :’)

Selasa, 02 Juli 2013

Aku Melihat Cinta dimata Suamiku

Ini adalah hasil karyaku yang aku kirim di cerpenmu.com yang lolos moderasi pada tanggal 2 Juli 2013 dan menjadi cerpen pilihan dibulan Juli. Gak percaya? Nih aku kasih liat buktinya :)
#Recommended deh buat kalian baca juga :) Enjoy Reading yaa :)


                Berada diantara dua lelaki yang dicintai. Bahagia. Akan tetapi, aku harus memilih salah satu karena alasan tertentu. Cintaku sama besarnya. Aku tak mungkin memilih salah satu.  Karena memang tak ada yang pantas untuk dibuang. Aku tak sanggup jika harus hidup tanpa seorang diantara mereka. Mereka berperan sama untuk hidupku. Mencintaiku. Menyayangiku. Menjagaku. Bagaimana mungkin aku harus memilih salah satu diantara mereka?
               

Sabtu, 22 Juni 2013

Kisah yang Tak Sempurna ( Part III )

Baca dulu nih cerita sebelumnya : Kisah yang Tak Sempurna ( Part II )


Dua minggu setelah kejadian itu, hubunganku dengan Nayla berjalan normal seperti biasanya. Tak terasa hubungan kami sudah menginjak bulan ke-28 atau hari ke-840. Aku semakin sayang pada Nayla. Uangku pun sudah cukup untuk membelikan sepasang cincin tunangan untuk mengikat hubungan kami. Sepasang cincin didalam kotak merah kecil ini sebentar lagi akan kuberikan kepada kekasihku Nayla. Aku sudah tidak sabar menyematkan cincin ini dijari manis kirinya.

Kisah yang Tak Sempurna ( Part II )


Baca dulu nih cerita sebelumnya : Kisah yang Tak Sempurna ( Part I )

“Beh, kemaren ulang tahun Farid lo, mantan kamu. Kamu ngasih kado nggak? Hehe”, Aku mencoba membahas Farid. Lelaki yang pernah singgah dihatinya sebelum aku.
“Nggak beh, aku nggak ngasih kado”
“Lho, kenapa beh?”
“Aku nggak mau ngecewain kamu bibeh sayang”
“Makasih ya”, Aku tertegun atas ungkapannya yang barusan kudengar. Aku bangga memilikinya. Aku tersanjung atas cintanya, dan kesetiaanya dapat aku andalkan. Aku menjadi semakin yakin, bahwa dialah yang pantas untukku.
“Sama-sama. Beh, aku pulang dulu ya, ada janji sama bunda pengen kepasar”
“Iya deh beh, ayo”, Aku beranjak dari dudukku dan menghampiri sepeda motorku dan mengantarnya pulang kerumah.

Kisah yang Tak Sempurna ( Part I )


Cinta memang tak selamanya bisa indah
Cinta juga bisa berubah menjadi sakit
Begitu yang kurasakan kini
Perih hatiku
Tinggl kehancuran
Mengapa sebagian orang tua membatasi setiap anak mereka dalam memilih pasangan hidup? Padahal yang menjalani rumah tangga nantinya, bukan mereka, melainkan kami. Banyak salah seorang dari pasangan kekasih harus berkorban. Rela berpisah dengan pasangannya hanya karena paksaan sang orang tua.
Mengapa cinta kami mesti dipisahkan karena orang tua? Mengapa cinta kami mesti dipisahkan karena hal yang sama sekali tidak logis? Apa salahku? Sudah bertahun-tahun mereka membiarkan kami merajut cinta, namun kini kami dipisahkan. Apa salahku, sehingga kalian calon mertuaku, tega memisahkan kami?
***